Assalaamu'alaikum ...
Alhamdulillah,
akhirnya kini dapat menginjak dalam Bulan yang penuh berkah, maghfiroh, dan
yang teristimewa.
Rasa antusias InsyaAllah pasti ada dalam setiap muslim dan muslimah. Kami semua bergembira, bersuka cita, dan sangat bersyukur. Terimakasih atas segala nikmat yang telah Kau beri, dari kesehatan, panjang umur, rizqi, dan semua nikmat yang telah kau limpahkan.
Rasa antusias InsyaAllah pasti ada dalam setiap muslim dan muslimah. Kami semua bergembira, bersuka cita, dan sangat bersyukur. Terimakasih atas segala nikmat yang telah Kau beri, dari kesehatan, panjang umur, rizqi, dan semua nikmat yang telah kau limpahkan.
Alhamdulillaahirabbil
‘aalamiin .. sebelum sholat tarawih di malam pertama, saya sudah berada dalam
kehangatan keluarga tercinta, yang amat sangat saya rindukan. Lelah memang,
karena saya tiba ba’da ashar dan untuk mencegah rasa kantuk yang ditakut hadir
ketika sedang sholat tarawih malam nanti, akhirnya saya sejenak membaringkan
tubuh di kamar tercinta. Beberapa menit menuju maghrib, saya pun terbangun dan
bergegas untuk sholat Maghrib. Seusai sholat maghrib, tak terasa tetesan air
dari ujung mata menetes perlahan. Terharu, karena ternyata saya masih diberi
kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan bulan dimana setiap pahala dilipat
gandakan. Senang rasanya, bisa berada di rumah, tempat lahirku dulu, berkumpul
dengan keluarga terkasih, dan merasakan kenyamanan yang tak bisa dirasakan di
tempat manapun. Saya bahagia dan amat sangat bahagia. Memanjatkan do’a dengan
penuh pengharapan bahwa do’a ini akan dikabulkan. “Izinkan saya untuk bisa
merasakan kenikmatan di bulan Romadhon
tahun ini. Izinkan saya untuk bisa merasakan keindahan shaum di hari pertama
bersama keluarga tercinta, saur dan berbuka bersama, dan segala hal yang biasa
kami lakukan di Romadhon sebelumnya. Izinkan kami untuk menjadi manusia yang
lebih baik lagi dan jauh lebih baik, yang akan terbawa sampai bulan-bulan
selanjutnya. Berikan kami kesempatan untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada.
Izinkan kami untuk memaksimalkan segala ibadah yang harus dilakukan di bulan
ini. Aamiiin.” Seakan tak ingin melewatkan moment yang terjadi di sini, saya
pun bersiap-siap ke mushola untuk melaksanakan sholat tarawih berjama’ah. Dan
saya sangat antusias.
Dan
ternyata bukan hanya saya yang sangat antusias, di mushola pun sudah banyak
orang yang berdatangan. Saya kembali terharu. Tapi mengapa?? Mengapa hanya anak
kecil kebanyakkan saja yang datang?? Entahlah, yang pasti di sana penuh
sesak dari biasanya.
Setelah
selesai sholat tarawih, ya pasti semua kembali ke rumahnya masing-masing. Dan saya pun bergegas merubah waktu alarm
menjadi “on”. Mmmm itulah karena terlalu bersemangatnya, saya ingin
melaksanakan sholat malam terlebih dahulu sebelum makan sahur. Dan ternyata,
saya bisa bangun mendahului alarm. Yaaa, karena saya merasa kedinginan, karena
sewaktu pulang tarawih, saya langsung terkapar di lantai, karena saking
mengantuknya. Dan kedinginan itulah yang membangunkan lelapnya tidur saya.
Tiba
waktunya untuk makan sahur dan saya selalu bersemangat. Saya sangat menjaga
makanan yang masuk dalam tubuh saya. Tak ingin makanan yang menyebabkan
dehidrasi di kala siang datang. Maka, walaupun ibu menyiapkan kerupuk, saya
tidak memakannya. Dan ketika akan mengambil air wudhu, dan ternyata saat itu
juga saya mendapatkan dispensasi. Entah harus gembira atau sedih. Sebenarnya,
saya ingin sekali melaksanakan puasa di rumah ini, menikmati moment-moment yang
tak bisa ku dapatkan saat saya harus pergi untuk mencari ilmu. Tapi, saya yakin
apa yang telah Allah berikan, semuanya tak ada yang sia-sia. Dan kesempatan
ini, saya lakukan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan ibu tercinta. Dan saya
pikir, dispensasi ini harus saya manfaatkan semaksimal mungkin untuk
meringankan beban ibu, yaa walaupun hanya empat hari, tapi semoga ibu merasa
terbantu.
“Apa
yang telah Allah turunkan, semuanya tak ada yang sia-sia”
Happy
fasting, guys !!
Wassalaamu'alaikum ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar