Judul : The Enchanted April (April yang Memesona)
Karya : Elizabeth Von Arnim
Resume :
Sore
hari yang dingin di bulan Februari, Nyonya Lottie Wilkins berada di sebuah tempat
perkumpulan. Di tempat itu, dia melupakan suaminya. Dia melupakan hidupnya yang
tidak menyenangkan bersama suaminya di Hampstead. Lalu, dia membaca iklan di
koran tentang perjalanan liburan ke istana Itali di bulan April. Dia sangat
ingin pergi ke sana, tetapi dia tidak memiliki uang yang cukup. Suaminya, Tuan
Mellersh Wilkins adalah orang yang sukses, tetapi tidak mudah untuk hidup
dengannya.
Ketika
Nyonya Wilkins pergi makan malam, dia bertemu dengan Nyonya Rose Arbuthnot,
istri Tuan Frederick Arbuthnot, seorang penulis yang sukses dan bukunya sangat
terkenal, tapi istrinya tidak pernah sekalipun membacanya. Nyonya Arbuthnot
sedikit bercerita kepada Wilkins tentang kehidupannya itu. Kemudian Nonya
Wilkins bertanya tentang iklan yang dibacanya tadi. Dan dia menawarkan Nyonya
Arbuthnot untuk pergi liburan ke istana Itali. Nyonya Arbuthnot pun sebenarnya
menginginkannya, tapi dia takut suaminya tidak mengizinkannya. Lalu, Nyonya
Arbuthnot mengirim sebuah pesan kepada alamat iklan tersebut.
Thomas
Briggs, pemiik istana Itali, akhirnya membalas pesan dari Nyonya Arbuthnot yang
menanyakannya tentang iklan itu. Nyonya Wilkins dan Nyonya Arbuthbnot, yang
nekad ingin pergi ke sana, ternyata harus mencari 2 teman lagi agar bisa pergi
ke sana. Kemudian, ada satu orang yang ingin pergi kesana juga, Nyonya Lady
Caroline Dester, yang berasal dari keluarga terkaya di Inggris. Akhirnya ada 1
teman lagi yang juga akan pergi ke sana, Nyonya Fisher, seorang janda yang
harus menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan.
Nyonya
Wilkins dan Nyonya Arbuthnot pun memutuskan untuk pergi ke Itali bersama pada
tanggl 30 Maret dan akan tiba di sana pada tanggal 1 April. Sedangkan Nyonya
Fisher dan Nyonya Lady akan tiba di sana di hari selanjutnya. Akhirnya mereka
pun pergi tanpa meminta izin pada suami mereka.
Hari
itu, hujan lebat di Itali. Mereka tiba di stasiun, Mezzago dan mereka bertemu
dengan seorang laki-laki yang berbicara bahasa Itali, Beppo. Beppo mengantarkan
Nyonya Wilkins dan Nyonya Arbuthnot ke istana Itali, San Salvatore dengan
menggunakan kereta kuda. Setibanya di sana, mereka sangat senang dan mereka
bertemu daengan Domenico, seorang tukang kebun di San Salvatore.
Nyonya
Wilkins dan Nyonya Arbuthnot sangat menikmati tinggal di San Salvatore dengan
suasana yang begitu indah. Keesokan harinya, Nyonya Lady dan Nyonya Fisher pun
datang setelah mereka selesai sarapan.
Ketika
tiba waktunya untuk makan siang, tidak ada satupun yang datang ke meja makan,
kecuali Nyonya Fisher. Lalu, Nyonya Fisher menyuruh kepada pelayan untuk
mencari Nyonya Lady dan menyuruhnya makan siang. Ternyata, Nyonya Lady ada di
kamarnya dan dia mengatakan bahwa dia sedang sakit kepala. Nyonya Fisher pun
sangat khawatir kepadanya. Lalu, Nyonya Fisher menyuruhnya untuk beristirahat.
Sementara
itu, Nyonya Wilkins dan Nyonya Arbuthnot diam-diam masuk ke ruangan Nyonya
Fisher. Nyonya Wilkins memakai kertas dan pulpen milik Nyonya Fisher untuk
menulis surat untuk suaminya, Mellersh di London. Dia menginginkan suaminya
untuk merasakan keindahan San Salvatore, begitupun dengan Nyonya Arbuthnot,
tetapi Nyonya Arbuthnot takut jika suaminya menolaknya.
Ketika
mereka makan malam, Nyonya Wilkkins menceritakan kepada semuanya bahwa dia
mengundang suaminya untuk datang ke San Salvatore. Nyonya Fisher menyarankan,
jika suaminya datang, sebaiknya dia tinggal satu kamar dengan Nyonya Wilkins
karena kamar yang ada sangat terbatas. Pagi-pagi sekali, Tuan Mellersh pun
datang. Melihat kedatangan Tuan Mellersh, Nyonya Arbuthnot pun memberanikan
diri untuk mengirim surat kepada suaminya. Dia menunggu balasan dari suaminya,
tetapi yang datang malah surat dari Tuan Thomas Briggs. Dia sangat ingin
bertemu dengan Nyonya Arbuthnot, tapi ketika dia datang dan melihat semua
tamunya, dia malah menyukai Nyonya Lady.
Nyonya
Arbuthnot yang sedang duduk di jendela kakmarnya memikirkan tentang Thomas
Briggs yang tiba-tiba menyukai Nyonya Lady, padahal mulanya dia menyukainya.
Nyonya Arbuthnot hanya tersenyum dan mengalihkan pikirannya pada suaminya.
Akhirnya, apa yang di pikirkannya pun menjadi nyata. Tuan Frederick pun muncul
di hadapannya. Dia merasa sangat senang
sekali, begitupun dengan Tuan Frederick.
Akhirnya,
saat mereka berkumpul di taman San Salvatore sambil memandangi keindahan langit
di malam hari, mereka menyadari bahwa mereka masih mencintai satu sama lain,
Nyonya Wilkins dan Tuan Mellersh, Nyonya Arbuthnot dan Tuan Frederick.
Merekapun mengungkapkan semua perasaannya di malam itu. Sementara itu, Nyonya
Lady mencoba membuka hatinya untuk orang sebaik Tuan Briggs. Melihat semua itu,
Nyonya Fisher pun turut gembira atas kesenangan mereka. San Salvatore memang
begitu memesona di mata mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar