Assalaamu’alaikum ..
Sekedar ingin berbagi tentang kegiatan libur ‘Idul
Fitri yang cukup panjang. Ya, seperti yang sudah kalian baca pada blogku sebelumnya, bahwa tidak ada yang
spesial di liburan kali. Yang dari hari H sampai dengan H+4 hanya disibukkan dengan
saudara-saudara yang bersilaturrahmi ke rumah. Tapi untungnya, di penutup
liburanku ada sesuatu yang aku rasa itu sangat spesial.
Kemarin, tepatnya hari Sabtu, 25 Juli aku dan kawan-kawan kelasku di caturwulan I lalu, kami sudah merencanakan akan bermain ke suatu tempat, rumah salah satu kawan kelasku juga. Dan kami merencanakan untuk kumpul terlebih dahulu di terminal lalado, Bogor tepat pukul 7 pagi. Sebelumnya, aku belum pernah pergi untuk bermain sepagi itu. Tapi karena aku berjanji untuk pergi bersama salah satu temanku dari arah Cisarua, Ari akupun harus berangkat sebelum matahari terbit. Pertama kalinya.
Setibanya di sana, kejutan, hanya beberapa orang
kawanku saja yang sudah tiba. Kata salah satu kawanku, Adit, “Ya atuh ga bakal
rame, kalo cuma sedikitan mah, mending ga jadi aja yu, pulang.” (kurang lebih
dia berbicara seperti itu). Dan setelah beberapa waktu berlalu, ya, kamipun
menyetujuinya. Ya, dan di sela itu, aku menyarankan untuk pergi bersama ke Kota
Tua, tempat yang sangat ingin aku kunjungi dan pernah aku mengajakan mereka
untuk pergi, mungkin tepatnya hampir satu tahun yang lalu. Ya, ketika aku masih
satu kelas dengan mereka. Tapi, selalu banyak halangan yang terjadi. Dan hari
ini, mereka menyetujuinya. Bisakah kalian bayangkan, betapa senangnya aku? Ya,
aku sangat bersemangat, bahkan sangat bersemangat sekali, walau hanya sepuluh
orang saja yang pergi, Hani, Idah, Tri, Siti, Nopal, Ari, Adit, Siska, Irfan,
dan aku tentunya. Sesampainya di sana, ya bisa di bayangkan cuaca kota Jakarta di
tengah hari, betapa teriknya bukan? Tapi aku masih tetap bersemangat. Sebelum
berkeliling, kami mencari makanan terlebih dahulu, setidaknya untuk mengisi
energi untuk berkeliling nanti. Setelah itu, kamipun masuk ke salah satu museum
yang ada di sana. Museum keramik. Di dalam sana, kami berpencar. Ya, karena
rasa penasaran kami yang berbeda. Dan akhirnya, aku, Siti, dan Siska berpisah
dengan kawanku yang lain. Bermodalkan kamera handphone siska, kamipun terus
mengambil foto. Cukup lama kami menjelajah, dan kami terlalu asyik dengan dunia
kami. Dan akhirnya saudara Siska (oya, aku lupa menceritakan, bahwa Siska
mengajak seorang saudara perempuannya) menelpon. Ternyata, semua sudah
berkumpul di tangga depan gedung museum itu. Kami datang, dan aku tersenyum bahagia.
Hampir semua kawanku bertanya tentang senyum bahagiaku di sana (entah mereka
sedang baik, entah mereka ikut bahagia, atau
mungkin mereka hanya mengejekku. Ya, aku rasa kemungkinan ketika lebih
tepatnya). Dan aku rasa saat mereka berbicara denganku saat itu, seperti mereka
sedang berbicara dengan anak SD yang baru pertama kali ke Kota Tua. Dan ini
beberapa pertanyaan mereka ”Asri udah tau Kota Tua sekarang?” “Asri udah puas?”
“Mau kemana lagi sekarang?” dan aku tersenyum malu, dan sebagian besar ingin
tertawa karena pertanyaan konyol mereka dengan nada seperti itu. Ya, seperti
yang ku katakana tadi, aku seperti anak SD, hari itu. Tapi aku bahagia, sangat
bahagia. Dan hari itu, aku merasa berbeda. Aku jauh lebih banyak bicara,
tertawa bersama mereka, selalu ingin menggambil gambarku, dan jauh lebih aktiif
dari biasanya.
Ya, hari itu, bersama kalian, One-Generous, aku
sangat sangat dan sangat bahagia. Dan kebahagiaan itu, belum usai hingga ku
menulis cerita kita. Terima kasih kawan semua, atas keceriaan yang kita bawa di
hari itu. Semoga hari itu memang hari yang indah, bukan hanya untukku, tapi
untuk kalian semua. Dan ku harap, cerita itu akan selalu ada dalam memori otak
kita. Hari yang sangat melelahkan, namun terhapus oleh satu rasa bahagia. J
Happy reading ya, guys.
Wassalaamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar