Selasa, 28 Juli 2015

Mudik? Kalau aku sih di mudikin .. ~ Asri Lathfia's Ied

Assalaamu'alaikum ..

Bagaimana liburan 'Idul fitri kalian?? Mudik? kalo  aku sih di mudikin. Di mudikin??
Ya, tak ada yang mengesankan memang di liburan kali ini. Maklum saja. Tempat tinggalku menjadi tempat yang “di mudiki” oleh semua keluarga besar. Itu karena nenekku yang tinggal bersama kami. 5 hari yang melelahkan namun menyenangkan bagiiku. Dari mulai hari Raya sampai dengan H+4, tamu yang merupakan keluarga besarku tak henti-hentinya datang secara bergantian.

Di hari pertama, datang keluarga dari Cibadak-Sukabumi. Ya, itu merupakan anak sulung nenekku. Mereka datang bersama seluruh anggota kelurganya. Datang bersama anaknya yang telah memiliki anak. Ramailah rumahku di hari itu. Dan di saat hari yang sama, kakakku yang baru saja menikah, hampir setahun yang lalu, pun akhirnya datang. Dialah yang ditunggu-tunggu. Sudah lama kami tidak berjumpa dengannya. Karena sebelum Ramadhan, dia berjanji akan berkunjung, namun karena sesuatu hal dan akhirnya dia tak bisa datang. Kami rindu saat-saat ini. Saat-saat kita berkumpul bersama, membicarakan semua hal dari mulai yang penting sampai dengan yang tak penting. Ya, kami merindukan saat itu.
Keesokan harinya, tepatnya H+1, datanglah anak, cucu-cucu, dan cicit-cicit nenek dari Tajur-Bogor. Dan hari selanjutnya, datang mertua kakakku, dari Mampang-Jakarta. Sebenarnya aku senang, saat mereka berkunjung ke rumah. Aku dan keluarga jadi tak perlu lelah-lelah melawan macet yang sudah lumrah terjadi. Tapi akupun merasa kelelahan saat, aku dan ibu harus mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut mereka. Maklumlah, aku anak perempuan ibu satu-satunya yang menjadi harapan ibu untuk sedikit merasakan lelah dalam mempersiapkan semuanya.
Sedikit berbeda di H+3, aku dan semuanya melakukan timbal balik. Ya, timbal balik. Kali ini, kami mengunjungi rumah anak sulung nenek, yang awal ku ceritakan di awal kedatangan. Ya, memang rumahnya nyaman untuk di kunjungi. Di sana ada “saung”, sepetak lahan yang ditanami dengan berbagaimacam tanaman. Tapi ini bukan ingin keluargaku untuk pergi ke sana. Ya, siapa yang mau, bermacet-macetan berjam-jam. Hanya membuat bokong terasa pegal, karena duduk yang terlalu lama. Jika mertua dan suami kakak tercintaku tidak penasaran, mungkin kami tidak akan berangkat. Ya, tapi kami bahagia di sana, bakar jagung yang ditanam sendiri, ayam goreng yang di pelihara sendiri, dan makan di “saung” yang tertutupi oleh pohon yang cukup lebat. Seakan kami tak ingin bergegas pulang, bukan karena kami tak rindu istana kami, tapi karena tak ingin menemani teriknya matahari dengan duduk berjam-jam. Namun akhirnya kami memang harus kembali. Ya, apapun prosesnya yang harus dihadapi.
Dan hari melelahkan yang terakhir, H+4, kami adik dan kakaknya ayahku yang berasal dari bekasi dan Jakarta. Dan di hari ini, aku benar-benar merasakan kelelahan yang amat sangat luar biasa. Rasa lelah, kesal dan PMS bergabung menjadi satu. Bisakah kalian membayangkan rasa itu, ya amat sangat lelah. Bahkan, kakiku saja sampai bergetar tak henti, padahal aku sudah sarapan saat itu. Aku ingin berkata lelah, namun aku malu pada ibuku. Karena ku tau, ibu pasti jauh lebih lelah dan rasa lelah ibu jauh lebih dari rasa lelahku. Aku mengerti itu. Tapi, ibu sangat pandai dalam menyembunyikan kelelahan itu. Ya, ku rasa kebanyaka ibu memang seperti itu.
Dan setelah hari itu, usailah kelelahan kami. Dan waktunya beristirahat dan menghitung penghasilan. Penghasilan?? Ya penghasilan, selama belum bekerja, Alhamdulillah selalu ada yang memberi, sedikit banyak tak masalah, jika memang  itu sudah rizqinya. Dan aku sangat senang sekali, ketika harus menggoda nenekku yang selalu menghitung uangnya. Saat ku goda, dan akhirnya dia memberikan sedikit uangnya, entah dengan maksud apa, yang pasti itu bukan THR karena nenekku selalu memberikannya tak pernah lewat dari bulan Ramadhan. Dan THR diberikannya kepada cucu-cucu terdekatnya. Ya, cucu-cucu yang tinggal di dekatnya.
Inilah cerita hari Rayaku. Walau ku rasa tak ada yang spesial, tapi semoga ada pelajaran yang dapat diambil.
Happy reading.
Selamat Hari Raya ‘Idul Fitri 1436 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar